Selasa, 14 Januari 2014

Harapan itu Sederhana

Berbicara tentang angan-angan, semua orang pasti punya. Seperti angan-angan mendapatkan sesuatu yang terbaik. Entah itu barang ataupun penghargaan. Banyak orang yang berusaha keras mencapainya, namun banyak juga yang berhenti hanya sebatas harapan. Boleh berangan-angan, asal jangan hanya terbang terbawa angin, nanti mlempem kayak kue rangin yang didiemin dari kemarin.  Ada kutipan dari sebuah film yang menarik “gantungkan impianmu sejauh 5CM dari matamu, agar kamu tetap berusaha mendapatkannya.” Kutipan tersebut menurut saya hanya sebuah ilusi, bila dipraktekkan dalam dunia nyata, kita hanya terlihat seperti keledai yang mengejar wortel yang diletakkan sang pemilik di hadapan mukanya bertujuan untuk mengantarkan pemilik sampai di tempat tujuan. Setelah sampai tujuan, keledai diberi makanan yang sama sekali berbeda dengan apa yang diharap-harapkan keledai tersebut selama perjalanan. Artinya, kita harus tetap berusaha mendapatkan hal yang kita impikan walaupun diberikan hasil yang berbeda oleh Sang Pemilik.

Berharap sesuatu yang indah memang indah bila kita bisa meraihnya dengan mudah seperti ingin tiba tiba kaya lalu memenangkan undian senilai milyaran rupiah, tapi ingat keledai yang dikendalikan pemilik pun pernah masuk lubang selama perjalanannya. Hidup gak semulus muka adek-adek JKT48, cobaan terus datang dan berganti. Akan ada lubang yang harus dimasuki agar lebih bisa menghargai hidup.


Apakah arti hidup sesungguhnya? Saya pernah dengar seseorang mengatakan “hidup ini lebih berharga ketika kita menghargai sesama makhluk di bumi, kita punya kewajiban mencintai orang tua, alam dan Tuhan. Saat itu bisa kita lakukan, saat itulah hidup mulai berasa.”